udah lama banget ga nulis hahaha maafkan yaa terlalu banyak masalah akhir2 ini
22.51
Mungkin besok adalah malam terakhir aku menjabat sebagai sekretaris dinas hubungan lembaga dan masyarakat badan eksekutif mahasiswa fakultas hukum universitas riau. Mungkin hari ini adalah hari terakhir kali aku untuk menginjakan kaki di bem sebagai pengurus atau kepala pemuncak organisasi itu. Rasa sedih, kecewa, rindu bercampur aduk dikepala ku saat ini. Aku yang dari dulu sangat mencintai bem, sangat ingin memberi lebih banyak untuk bem, sangat ingin menjadi yang terbaik di bem. Harus ku hilangkan semua perasaan itu. Aku akan menajdi orang yang biasa saja, orang yang hanya berkeliaran dikampus disaat jam kuliah, yang akan kembali kerumah setelah tidak punya kegiatan lain. Ya semuanya harus kuulang dari awal, kutata sedemikian rupa dari sebelum aku mengenal bem dulu. 3 semster aku habiskan di bem memang bukan waktu yang sebenar tapi bukan juga waktu yg cukup lama untuk merangkai kenangan indah didalamnya. Memori memori itu harus aku lupakan agar aku bisa bertahan dikampus ini sedikit lebih lama lagi. 3 semster kedepan akan kuhabiskan dengan kegiiatan yg ga sejelas dulu. Ahh sudah terlambat menyesalinya. Ya sungguh aku sangat menyesal harus keluar dari bem hanya karna masalah yang sering menghampiri. Mungkin dari masalah pertama. Aku kehilangan seseorang atau beberapa teman yang kuanggap keluarga bahkan lebih. Mereka yang katanya tak akan meninggaalkan, mereka yang katanya tidak akan mengikuti ego tapi dengan mudahnya melupakan janji. Dan sekarang mereka malah berbalik menyindir. Hahah aku ga marah. Selalu. Selalu hal ini yang membuat aku mengutuki diriku sendiri yang tak bisa meluapkan kekesalan ku. Aku hanya bisa menangis. Membenci mereka pun aku tak sanggup. Bagi ku mereka sahabat. Tapi apa aku dianggap sahabat? Aku yang menyatukan mereka tp dengan mudahnya mereka meninggalkanku. Terlalu bermain kah sebuah pertemanan.rasa sesak ditinggal itu memanglah bukan hal yang sederhana. Bertarung dengan hati kecil yang masih berfikir positif mereka takkan melakukan hal seburuk itu tapi lupa kalau logika lebih pintar menyesuaikan keadaan. semua orang cuma ingat satu kesalahan orang lain yg diperbuat, mereka lupa ada orang yang selalu berbuat baik tapi tak pernah diingat dan mereka lupa pernah ngelakuin yg lebih parah dan orang itu memaafkan mereka. sekarang mereka bahagia dengan hidup mereka berdua, yap aku takkan sedih melihat kebahagiaan mereka, aku harap mereka selalu bahagia dan langgeng :) masalah kedua. Mungkin sebagian mereka hanya akan mentertawakan aku sebagai pengecut. Mereka standing applause melihat aku berdiam diri sendiri sambil menatap mereka dengan sendu. Aku dengan hati rapuh yang diberi tuhan yang sampai saat ini masih bertahan, aku yang dengan kakiku sendiri berdiri tegak menatapa kedepan dengan bahu yang lebih kokoh akan selalu melihat mereka mentertawakanku. Ya semua orang hanya tau aku pengecut yang tidak bisa mengambil hal besar. Tp aku merasa ini adalah pilihan terbesar yg berat dihidupku. Aku memilih untuk keluar dari zona yg membenci dalam diam. Zona yang hanya berisikan orang orang berkulit domba.yang selalu iri dengan semua yang kulakukan. Tidak, sebenanya tidak semua dari mereka membenciku, hanya beberapa dan bisa dihitung. Aku pun sebenarnya tidak terlalu menghiraukan, hanya saja, berlama lama diposisi itu akan mengakibatkan sesuatu hal fatal. Aku dengan sifat selalu memendam takut suatu saat akan menyakiti mereka2. aku memaafkan mereka sungguh memaafkan, aku tak pernah sekalipun kembali membenci orang jika mereka membenciku. Hanya saja mungkin aku ingin tuhan punya keadilan untuk setiap makhlukk nya. Suatu keadilan yang dimana suatu saat nanti mereka akan menyesali perbuatan mereka. Aku tak habis pikir bagaimana mungkin seorang teman bisa pura pura baik padahal aslinya membenci? Mengapa tidak menunjukan sifat asli? Mengapa harus berpura pura? Didepanku seolah peduli padahal aslinya begitu senang ketika aku tergeletak dirumah sakit. Haha teman macam apa kalian? Sampai2 penyakitku kalian jadikan bahan bercandaan di grup kalian? Aku bingung apa yang harus kalian benci dariku. Aku yang tidak punya apa-apa ini pun begitu banyak yang fake. Aku bukanlah orang yang bergelimang harta punya hp seperti kalian, Aku tak seberuntung kalian, tapi kenapa aku begitu dibenci? Aku tak habis pikir dengan sifat munafik manusia. Padahal aku bukan nabi, aku bukan anak jokowi, aku bukan orang ber ip4.0 aku bukananak rektor. Tapi yasudahlah. Benci lah sepuas kalian, aku memberi jalan kalian untuk menghasut orang membenci ku lebih sering. Buatlah seluruh anak bem membenci ku dengan cerita baru kalian, aku keluar dari bem untuk melihat seberapa banyak kalian berhasil menghasut orang lain dan seberapa banyak pengikut kalian. Puaskanlah mentertwakanku selama yang kalian bisa. Aku tak meminta sekarang, aku hanya meminta susatu saat apa yang kalian perbuat berbalik kepada kalian. Untuk sekarang Aku tak tau apakah harus senang ataupun sedih atas pilihan ini. Apakah aku benar memilih langkah ini pun aku masih tak tau. Apapun hasilnya kedepan, semoga ini memang jalanyang engkau ridhoi. Terimakasih untuk segala kepalsuan yang kalian berikan. Maaf jika aku pernah menganggap kalian keluarga tp kalian hanya menganggap aku bahan tertawa. Terimaka kasih telah mengajarkan aku kuat menggenggm mawar yang berduri. Aku lupa bahwa tangan ku berdarah terluka pernah mengenggamnya. Aku lupa bahwa aku menjadi bodoh disini, aku lupa kalau aku hanya menjaga kalian tp aku lupa menjaga perasaanku sendiri. Sekarang aku kena imbasnya lagi. Aku yang harus sendiri memperbaiki perasaanku, aku sendiri yang menguatkan hati ini. Setelah apa yang semua kalian perbuat aku berterima kasih. Terima kasih atas segala kehancuran yang kalian buat.
Komentar
Posting Komentar